Judul | PENGARUH PRINSIP ANALISIS 6C TERHADAP KINERJA DEBITUR PADA SEKTOR USAHA PENGERAJIN PANDAI BESI DI DAERAH TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN |
Edisi | |
ISBN/ISSN | |
Pengarang | YANDI FAKHLEVY RIKI PUTRA UTAMA 11220020.P / MANAJEMEN - Personal Name |
Subyek/Subjek | Content type | Karya Ilmiah Mahasiswa/Skripsi |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | FE Univ IBA |
Tahun Terbit | 2013 |
Abstrak | ABSTRAK PENGARUH PRINSIP ANALISIS 6C TERHADAP KINERJA DEBITUR PADA SEKTOR USAHA PENGERAJIN PANDAI BESI DI DAERAH TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN Oleh YANDI FAKHLEVY RIKI PUTRA UTAMA Penulisan skripsi ini dibawah bimbingan: Hj. Lily R. Harahap Sebagai Ketua Rahmi Aryanti Sebagai Anggota Aspek analisis kredit yang dilakukan dengan menggunanakan prinsip 6C yaitu memperhatikan pada unsur karakter debitur (Character), kemampuan dari debitur (Capacity), modal yang dimiliki debitur (Capital), barang jaminan yang akan dijadikan jaminan oleh debitur (Collateral), kondisi ekonomi yang akan berpengaruh terhadap usaha debitur (Conditions), serta hambatan yang akan terjadi (Constrain). Hasil analisis tersebut kemudian akan dijadikan dasar pertanggungjawaban agar tetap terpeliharanya mutu kredit yang berkualitas sehingga dapat mendeteksi secara dini apabila ada yang menunjukkan gejala awal yang menjurus kepada tidak terpenuhinya kewajiban untuk melakukan pembayaran yang dapat mengakibatkan kredit bermasalah. Penilitian ini mengangkat sebuah masalah yang berkaitan dengan korelasi antara analisis kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit PKBL Palembang dengan kinerja debitur/nasabah pada sektor pengerajin pandai besi di daerah Ogan Ilir Sumatera Selatan. Sehingga tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel penelitian. Berdasarkan hasil analisis korelasi diperoleh kesimpulan bahwa Kinerja nasabah/debitur dengan hasil analisis 6C menunjukkan adanya korelasi yang sangat lemah (-16,7%), negatif dan signifikan. Dengan demikian hipotesis nol ditolak (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Semakin tinggi kinerja nasabah/debitur maka semakin rendah nilai analisis 6C yang dihasilkan, atau sebalinya. Kenyataan ini dapat terjadi karena kinerja nasabah selama masa perlunasan hutang dapat mengalami kemajuan atau kemunduran oleh berkembangnya dinamika persoalan yang dihadapi nasabah/debitur dalam menjalankan usahanya. Kata Kunci : prinsip 6C, dan kinerja debitur |
Digital File | LOADING LIST... |
Kembali ke sebelumnya |