Judul | PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN TARIF RAWAT INAP PADA RS.MUHAMMADIYAH PALEMBANG |
Edisi | |
ISBN/ISSN | |
Pengarang | ERNI HERAWATI 09210005 / AKUNTANSI - Personal Name |
Subyek/Subjek | Content type | Karya Ilmiah Mahasiswa/Skripsi |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | FE Univ IBA |
Tahun Terbit | 2013 |
Abstrak | ABSTRAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN TARIF RAWAT INAP PADA RS.MUHAMMADIYAH PALEMBANG Oleh ERNI HERAWATI Penulisan skripsi ini dibawah bimbingan : Mas Amah,SE.,M.Si. Sebagai Ketua Pandriadi,SE.,M.Si. Sebagai Anggota Sistem biaya tradisional menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit. Tingkat unit merupakan faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan penggerak aktivitas tingkat unit yang menyebabkan terjadinya distorsi biaya yaitu under costing atau over costing. Untuk mengatasi distorsi tersebut perlu diterapkannya sistem harag pokok produk berdasarkan aktivitas (activity based). Masalah penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode activity based costing dalam perhitungan tarif rawat inap pada RS.Muhammadiyah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran, data, dan informasi yang diperlukan untuk menganalisis dan menjelaskan penerapan metode activity based costing dalam perhitungan tarif rawat inap. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif komparatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa tarif rawat inap RS.Muhammadiyah tahun 2012, jumlah pasien rawat inap RS.Muhammadiyah vi viii tahun 2012, lama hari pasien rawat inap RS. Muhammadiyah tahun 2012, dan luas bangunan RS.Muhammadiyah Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan metode activity based costing, apabila dibandingkan dengan tarif yang sudah ditetapkan RS.Muhammadiyah, maka metode activity based costing memberikan hasil yang lebih besar untuk kelas II B, III A, III B, dan metode activity based costing memberikan hasil yang lebih kecil untuk kelas VIP Khusus, VIP Utama, I A, I B, II A. Hal ini disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada activity based costing, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga dalam activity based costing, telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. Kata Kunci : Activity based costing dan sistem biaya tradisional |
Digital File | LOADING LIST... |
Kembali ke sebelumnya |