DETAIL REKOD
Kembali ke sebelumnya  
Judul RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg)STUM MATA TIDUR KLON PB260 TERHADAP BERBAGAI JENIS KOMPOSISI MEDIA TANAM.
Edisi
ISBN/ISSN
Pengarang ADI FEBRIYANTO- 07410004- - Personal Name
Subyek/Subjek
Content type Karya Ilmiah Mahasiswa/Skripsi
Bahasa Indonesia
Penerbit Universitas IBA
Tahun Terbit 2012
Abstrak ADI FEBRIYANTO. Respon pertumbuhan bibit karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg)
stum mata tidur klon PB 260 terhadap berbagai jenis komposisi media tanam
(dibimbing oleh Arifin dan Yursida).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Respon pertumbuhan bibit
karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) stum mata tidur klon PB 260 terhadap berbagai jenis
komposisi media tanam.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan fakultas pertanian universitas iba
palembang. Menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), terdiri dari 4 perlakuan yang
diulang sebanyak 6 kali dengan masing masing perlakuan terdiri dari 6 tanaman. Adapun
perlakuan komposisi berbagai jenis media tanam sebagai berikut : M1 = tanah topsoil
(control), M2 = Tanah Topsoil + Pasir (1;1) , M3 = Tanah Top Soil + Blotong (1;1), M4=
Tanah Top Soil + Pasir + Blotong (1:1:1).
Cara kerja yang dilakukan meliputi, persiapan media tanam, Persiapan Bibit,
Penanaman, Pemeliharaan, sedangkan peubah yang diamati meliputi koefisien kecepatan
keluar tunas, Persentase Bibit Tumbuh, Tinggi Tunas, Diameter Tunas Okulasi, Jumlah
Daun, Bobot Kering Tunas, Bobot Basah Akar, Bobot Kering Akar. Berdasarkan uji
analisis keragaman, menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan komposisi berbagai jenis
komposisi media tanam tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit
karet stum mata tidur kecuali terhadap peubah diameter tunas dan bobot basah tunas.
Hasil pengamatan diameter tunas tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu 6,79
mm berbeda nyata dengan perlakuan M1 yaitu 4,31 mm dan M2 yaitu 5,93 mm tetapi
berbeda tidak nyata dengan perlakuan M3 yaitu 6,46 mm
Hasil pengamatan terhadap bobot basah tunas dimana perlakuan M4
menghasilkan bobot basah terberat yaitu 14,33 g berbeda nyata dengan perlakuan M1 yaitu
7,84 g dan M2 10,42 g tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan M3 11,00 g. perlakuan
M3 11,00 g berbeda nyata dengan perlakuan M1 7,84 g dan M2 10,42 g kemudian antara
perlakuan M1 7,84 g dan M2 10,42 g tidak berbeda nyata.
Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu media dengan campuran tanah top soil dan
blotong (1:1) menghasilkan kecepatan keluar tunas tercepat dan berat basah akar tertinggi,
media dengan campuran tanah top soil pasir dan blotong (1:1:1) menghasilkan persentase
tumbuh tertinggi, diameter batang terbesar, bobot basah tunas, bobot kering tunas dan
bobot kering akar tertinggi, media campuran topsoil dan pasir (1:1) menghasilkan tinggi
tanaman tertinggi, media top soil menghasilkan jumlah daun terbanyak.
Kata kunci:
Digital File
LOADING LIST...
  Kembali ke sebelumnya